Rohis Ku
Bermula..
Ditulis
Oleh :Apriana, Pada Tanggal : 26 - 05 - 2013 | 11:39:04
|
2 tahun silam, tepatnya tahun 2011. Saat itu, awal aku menginjak bangku
SMA. Juni, merupakan awal masa orientasi sekolah (MOS). Ada sekitar 280 siswa
baru berkumpul di lapangan sekolah untuk mengikuti kegiatan MOS. Kegiatan
seperti ini adalah momen untuk menyambut sekaligus memperkenalkan lingkungan
baru kepada siswa/siswi baru. Dan aku salah satu dari mereka. Selama beberapa
hari aku harus mengikuti rangkaian kegiatan MOS, di antaranya mengenal eskul
- eskul yang ada di sekolah seperti basket, Astek, rohis, teater, KIR, bulu
tangkis, Futsal, Dance, karate , merpati putih dan osis.
Semua perwakilan eskul berdemo di lapangan semenarik mungkin agar memikat
para siswa/siswi baru, Awal tertarik itu sama ekskul ROHIS. Tapi Rasanya
terlalu monoton sekali eskul ini, melihat anggotanya berjilbab semua langsung
mundur, ya tertarik karna yah paling tidak kegiatannya hanya mengaji, atau
berdiskusi tentang agama. Sudah terbiasa dengan ekskul ROHIS waktu SMP. Tak
ada kegiatan lain, berbeda halnya ketika eskul futsal, basket atau merpati
putih yang berdemo, antusias para siswa/siswi baru sangatlah bagus ada yang
menyoraki, ada juga yang memberi applause dan disinilah aku memiliki
ketertarikan dengan eskul futsal putri.
Rangkaian kegiatan MOS pun selesai, dan agenda OPREC (open recuitmen) setiap
eskul di buka, ya pastinya aku memilih eskul futsal putri. Saat itu aku tak
terlalu tertarik dengan Rohis. Ketika teman sekelasku menanyakan eskul apa
yang kau pilih dengan lantang akupun menjawab Futsal putri.
“ Kenapa gak ikut Rohis?” Tanya......, sahabatku
“gak ah ..., gak terlalu tertarik,kayanya kegiatan rohis gitu-gitu aja
deh. Kamu ikut eskul apa? ” melanjutkan mengisi formulir oprec eskul Futsal
putri.
“kenapa ih? Belum juga di coba, seru tau di rohis tuh bakal banyak banget
ilmu disana sama bakal banyak temen, aku aja ikutan, hayu deh kamu juga, biar
banyakan yang ikut. ” jawab .... sambil tersenyum untuk memikirkan kegiatan
itu.
“hmmm yaudah deh ntar aku coba pikir-pikir dulu yah, lagian juga takut
jadwal kegiatannya bentrok ama kegiatan eskul lain.”
8 bulan kemudian
Saat anak anak rohis itu melipat kertas buletin , tentang muslimah itu
aku bantuin dan aku coba baca. “ambil aja pri kertasnya, bawa pulang jg
gapapa” sahut sahabatku..
“oh iya makasih thi” jawabku. Buletin itu tentang muslimah yang sudah
rajin shalat tapi belom berjilbab (menutup aurat), muslimah itu bermimpi
tidak diterima masuk surga, setelah baca itu, aku merasa saatnya aku berubah,
keesokannya aku mulai berjilbab , yeeaaay jilbab pertamaku. Saat ini sudah
setahun aku mengenankannya, semoga tetap istiqomah ya . Aaaamiiiin.
seminggu kemudian
Setelah aku mengikuti kegiatan futsal putri, lama kelamaan ekskul itu
hilang, aku pun belum menemukan kegiatan eskul yang bener-bener buat enjoy
diriku pribadi. Akhirnya kuberanikan diri untuk menanyakan kembali ke
sahabatku untuk bergabung di Rohis.”Tin emang di Rohis ngapain aja? Galak gak
gurunya? Kalau gabungnya sekarang sekarang ini boleh gak?”tanyaku “banyak
kegiatannya pri, enggak lah emang macan, boleh pri, ayo dateng aja, nanti aku
sms” jawab sahabatku “tapi aku takut”sahutku “udah ayo cobain dulu”sahut
sahabatku. Temanku ada lagi yang menyahut, “kenapa dah tina ngajak apri
mulu?”tanyanya. “apri gampang dihasut soalnya. Hehe” jawabnya. Akhirnya semua
tertawa bersama. Yah sahabatku begitu senang mendengarnya. Tak banyak yang
ingin kutanyakan dengan kegiatan ini, yah aku hanya mengikuti rangkain alur
kegiatan rohis, dimulai dari kegiatan tahsin, seperti belajar tajwid gitu
deh, yang saat itu emang tajwidku masih belom bener, sekarang pun masih
begitu.
Ada yang aneh dengan kegiatan rohis kali ini, yah ketika rangkaian mentoring
ku jalani hingga akhirnya LDK, aku merasa ada keterikatan saudara antar
sesama muslim atau yang biasa disebut dengan ukhuwah islamiyah, selain itu
aku baru menyadari bahwa esensi kita diciptakan oleh allah hanya untuk
beribadah padaNya, bukan untuk menikmati keindahan dunia yang fana. Aku
mengenal mentoring, aku mengenal persaudaraan karena allah, yang shalatnya
tidak tepat waktu jadi terbiasa untuk tepat waktu, yang bacaan al-quraan ku
belum benar makhraj dan tajwidnya menjadi semangat untuk terus
memperbaikinya dan masih banyak lagi yang aku dapatkan dari kegiatan rohis
ini. Hidupku terasa berkah berada di rohis ini, di rohislah aku mengenal
ALLAH.
Dari kegiatan rohis ini yang paling aku suka adalah mentoring, karena di
mentoringlah aku bisa memperdalam ilmu tentang agama, di mentoringlah aku
bisa belajar berbicara, di mentoringlah tempatku untuk menanyakan tugas-tugas
sekolah yang sulit kuselesaikan, di mentoringlah tempat aku curhat, di
mentoringlah lahirnya pribadi-pribadi yang sangat tangguh dan sosok pemimpin.
Pemimpin juara kelas, pemimpin juara lomba di SMA, dan pemimpin pribadi
masing-masing, dan di mentoringlah aku menemukan sosok pementor yang luar
biasa.
Kala gundah menyerang kami, hanya sosok pementorlah yang bisa
mengatasinya, kala senang itu datang, hanya sosok pementorlah yang siap mendengarkan,
kala hati kami futur dalam kegiatan rohis hanya pementorlah yang memberikan
kami dorongan. Yah sosok pementor itu sangatlah luar biasa. Selain
menjadi contoh bagi adik-adik mentornya sosok pementor pun bisa menjadi teman
setia.
Pertemuan demi pertemuan telah kulalui dengan penuh makna. Tak ada kata
sia-sia selama hampir setahun menjadi anggota rohis. Saat pergantian
kepengurusan, kami begitu terbebani dengan amanat yang diberikan
kakak-kakak pengurus pada kami, kami harus banyak belajar mengenai
keorganisasian. Menjalankan kembali semua program kerja yang telah terencana
yang belum terealisasikan pada kepengurusan sebelumnya, bahkan menambahkan
program kerja. Selain itu kita harus bisa menarik perhatian sekolah agar bisa
menjalankan semua program kerja yang telah tersusun rapi, karena bagaimanapun
perencanaan yang telah kita buat tanpa ada kontribusi sekolah akan sulit kita
jalankan. Selama ini yang menjadi kendala keberlangsungan kegiatan rohis
yaitu dukungan dari sekolah. Baik dukungan materi maupun moril.
Tanggung jawabpun semakin terasa berat ketika kami melihat SDM
kepengurusan kami yang sangat sedikit selain itu tanggung jawab kami sebagai
pelajar yang harus bisa memberikan nilai yang terbaik bagi kedua orangtua.
Dengan niat karena Allah lah dan sebaik baik penolong hanyalah Allah semua
beban yang kami rasakan terasa ringan saat para alumni rohis meluangkan waktu
untuk memberikan kontribusi pada kami, yah disinilah rasa syukurku panjatkan
pada-Mu, mereka bersedia mengajarkan kami bagaimana time management yang
baik.
Disela kepengurusan, kami sama sama mempunyai masalah masing masing
karena jadwal sekolah yang sangat padat., mulai dari adanya ulangan harian
yang selalu ada, jadwal remedial dan jadwal bimbingan belajar
yang selalu berbeda-beda, namun akhirnya kami bersepakat untuk mengadakan
prifath yaitu belajar bersama anggota ROHIS AL-FATH. Semuanya terasa mudah
jika diniatkan karena Allah. dan atas izin ALLAH lah anak ROHIS itu bisa
berprestasi walaupun kami menyadari bahwa belajar kami tidak terlalu maksimal
seperti teman-teman di luar rohis sana. Karena kami yakin bahwa barang siapa
yang menolong agama ALLAH karena niat untuk beribadah niscaya Allah pun akan
menolong kami.
Acara demi acara yang telah terprogram, kegiatan demi kegiatan yang telah
berjalan tidak selamanya mendapat respon baik dari pihak intern ataupun
ekstern. Banyak perbedaan pendapat yang terkadang membuat ukhuwah kami
terpecah belah yah mengakibatkan konflik dalam rohis. Di setiap kelebihan
seseorang pasti ada kekurang yah itulah yang tercermin rohis angkatanku,
kepengurusan angkatan kami sangatlah baik, banyak program kerja yang telah di
jalankan, banyak prestasi yang telah di ukir namun di balik itu semua ukhuwah
kami mulai tidak sehat, semangat dakwah kami menurun.
Ujian itupun kembali datang
ukhuwah kami semakin erat, kami saling memahami karakter masing-masing,
kami memahami latar belakang keluarga anggota, kami saling memberi motivasi
ketika sahabat-sahabat rohis yang lain sedang dilanda musibah. Yah
persaudaraan kami bagaikan persaudaraan sedarah daging, bahkan lebih,
terkadang kami lebih bisa memahami kondisi sahabat rohis dibandingkan
memahami kondisi saudara kandung sendiri. Namun ketika sedang adem ayemnya
hubungan kami, tiba-tiba Allah menguji ukhuwah ini dengan hal yang sepele
saja.
Aku menundukan kepala.
kenapa perdebatan ini terjadi, salah satu anggota bermasalah dengan
anggota lainnya apa ini yang disebut ukhuwah islamiyah. Kecewa dan kecewa!
“Hai kalian IkhwaFillah shaleh nan
shalehah, selalu mengagung-agungkan akhlaq, kinerja dan SOLIDARITAS. Udah
dilakuin belum, atau mencoba untuk ngelakuinnya?”
“sedang dilakukan dan diusahakan”
“dalam fisika, USAHA itu harus ada perpindahan. Tapi dalam kehidupan sehari-hari,
USAHA itu harus ada perubahan. Kalau gak ada perubahan gak bisa dibilang ada
USAHA atau sedang diUSAHAKAN”
Hari –hari aku lalu dengan penuh ketidaknyamanan. aku tidak nyaman dengan
suasana anggota sekarang,
“Buang semua ego masing-masing,
dan sekarang berbuat saling memahami”
“Tak ada gunanya lagi aku disini”
“shabar atuh”
“sabar ya.. menurutmu sabar tuh apa?”
“shabar itu menahan tidak terburu-buru”
Lanjutannya . “Oh ya maafin aku kalau kemarin-kemarin salah, kejadian
kemarin cukup jadi pelajaran aja buat kita kedepannya. Terus kan ini masalah
sebenarnya sepele yah, kalau kamu gak enak dengan sikap kita kamu bisa bicara
terbuka di depan aku, “
“aku gak butuh kata maaf atau afwan. Karena itu gak akan mengubah
keadaan.”
“kata siapa? Itu sih buat situ aja ya”
“terus satu lagi, kalau emang tujuan kalian adalah untuk ukhuwah
atau memperat tali persaudaraan. Jangan masalah begini”
“ukhti fillah, jangan kaya anakkecil. Batu dilawan batu keras, mengalah
bukan berarti kalah, biarlah air mengalir , “
kata-kata ini yang dulu jadi pondasi aku, meski ku sulit memahami
maknanya. ”
tapi masalah itu pun gak harus diperpanjang, melihat komedi lucu bersama
ibu ibu komplek Hurun Ien saja sudah membuat ukiran senyuman kembali, dan bersama
meminta maaf, semoga Ukhuwah kita tak akan pernah terputus . Aaamiiin J
“ Assalamu`alaikum
Bismillahirahmanirahhim
Dengan menyebut nama allah, saya .......... mengundurkan diri dari
kepengurusan rohis ............
Semoga setelah ini ukhuwah dan kualitas serta kuantitas rohis ...........
lebih baik dan jauh lebih baik dari ketika saya membebaninya. Dan saya minta
maaf bila selama ini saya selalu berbuat salah ke kalian semua
Jazakumullah.”
“ Wa`alaikumsalam. Alhamdulillahirabbil`alamin. Dengan menyebut nama
Allah, saya ................... “menolak pernyataan antum” semoga antum bisa merenungkannya
kembali ”
Ku lihat kembali, ternyata disinilah fungsinya teman, yakni saling
nasihat menasihat bukan saling memberikan komentar. Yah aku senang dengan
ucapan sahabat rohis yang satu ini ketika yang lain memberi lontaran-lontaran
yang kurang memberi motivasi, ia memberikan nasihat yang bisa jadi
bahan intropeksi diri.
“ Wa`alaikumsalam. Wr.wb
Mungkin antum tau dan saya hanya mengingatkan
Saat zaman rosul, para sahabat hingga di negeri palestina dan
negeri-negeri lainnya MEREKA DAKWAH ISLAM YANG HAQ INI DENGAN DARAH.
Nah kita?
Sangat murah sekali syurga dihuni oleh hamba seperti kita.
Astaghfirullah”
Tak lama seseorang mengingatkan kembali kita semua dengan sebuah
hadist
“ Janganlah kalian saling membenci, salig hasad, jangan saling membelakangi
dan jangan bermusuhan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara!”
(HR. BUKHARI & MUSLIM)
Heemm benar katanya..
Ketika kau punya masalah jangan pernah katakan
" Ya Allah masalahku sangat besar". Tetapi katakanlah: "Duhai
masalah, Allah lebih besar"
Ketika masalah datang,Allah tidak meminta kita
memikirkan jalan keluar shingga penat.Allah hnya meminta kita Sabar dan Solat
:)
Alhamdulillahirabbilalamin .
Wasalamualaikum Wr.wb
|
Minggu, 26 Mei 2013
Rohis ku Bermula
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar